Tahu cara menghitung volume barang kiriman akan sangat memudahkan kamu yang menyuplai produk bisnis dari supplier luar negeri. Penghitungan volume digunakan pada pengiriman barang berukuran besar dengan beban yang ringan.
Ini demi memastikan biaya impor terjangkau saat mengimpor produk dalam partai besar. Baik penjual dan pembeli bisa lebih untung dengan metode penghitungan tersebut daripada menghitung berat aktual barangnya.
Pembahasan di bawah ini akan menjelaskan penghitungan volume barang lebih detail untuk kamu:
Cara Menghitung Volume Barang Kiriman untuk Impor
Menghitung volume barang untuk pengiriman melalui laut dan darat berbeda dengan pengiriman melalui udara. Untuk memahaminya, simak masing-masing rumusnya berikut ini:
Cara Menghitung Volume via Pengiriman Laut dan Darat
Cara penghitungan volume barang yang melewati pengiriman melalui laut dan juga darat membutuhkan panjang, lebar, serta tinggi barang dalam sentimeter (cm). Setelah itu, semua ukuran tersebut dikalikan dan hasilnya dibagi dengan 4.000 untuk mendapatkan volume barang dalam satuan kilogram (kg).
Berikut formulasi yang bisa kamu gunakan:
(Panjang x Lebar x Tinggi (cm)) : 4000 = Volume Barang (kg)
Untuk memperjelas penerapan rumus di atas, mari simak dua contoh di bawah ini:
Contoh 1 Ekspedisi Darat (Volume > Berat Aktual)
Sebagai ilustrasi, anggap saja kamu ingin mengimpor barang yang memiliki berat aktual 155 kg. Adapun dimensi barang tersebut terdiri dari 105 cm panjang, 90 cm lebar, serta 85 cm tingginya. Pengiriman akan dilakukan via darat.
Kalau menerapkan formulasi tersebut, maka cara menghitung volume barang kiriman menjadi seperti ini:
(105 cm x 90 cm x 85 cm) : 4.000 = 200,8 kg
Seperti yang kamu tahu, berat aktual barang adalah 155 kg, sehingga volume barang lebih besar dari berat aktualnya. Ini membuat penghitungannya memakai volume barang sebesar 200,8 kg.
Contoh 2 Ekspedisi Darat (Volume < Berat Aktual)
Contoh kedua melibatkan barang dengan berat aktual 60 kg. Dimensi barang tersebut terdiri dari panjang 60 cm, lalu lebar 60 cm, serta tingginya 60 cm. Pengiriman barang juga melalui ekspedisi darat.
Berikut penerapan dimensi barangnya jika menggunakan cara menghitung volume barang kiriman yang berlaku:
(60 cm x 60 cm x 60 cm) : 4.000 = 54 kg
Hasil penghitungan menunjukkan bahwa volume barang lebih kecil dari berat aktualnya yang berukuran 60 kg. Oleh sebab itu, ekspedisi akan menetapkan biaya pengiriman berdasarkan berat aktual barang tersebut.
Cara Menghitung Volume via Pengiriman Udara
Dalam menghitung volume barang kiriman melalui udara, formulasinya sama dengan pengiriman via laut dan darat. Kamu perlu menghitung dimensi barang dengan mengalikan panjang, lebar, dan juga tingginya dalam satuan sentimeter (cm).
Tetapi, bilangan yang menjadi standar pembagi hasil perkaliannya bukan lagi 4.000 tetapi 6.000. Baru setelah itu mendapatkan hasil volume barang dalam satuan kilogram (kg). Berikut bentuk formula untuk penghitungannya:
(Panjang x Lebar x Tinggi (cm)) : 6.000 = Volume Barang
Untuk memudahkan kamu memahami penerapan formulasinya, ayo simak dua contoh cara menghitung volume barang kiriman untuk impor via udara berikut ini:
Contoh 1 Ekspedisi Udara (Volume < Berat Aktual)
Mari ilustrasikan berat aktual barang yang perlu dikirim adalah 40 kg. Kemudian, dimensi barang tersebut memiliki panjang berukuran 55 cm, lebar berukuran 50 cm, serta tinggi 60 cm. Kalau kamu masukkan angka-angka tersebut ke dalam rumus formulasi akan terlihat seperti ini:
(55 cm x 50 cm x 60 cm) : 6.000 = 27,5 kg
Melihat bahwa volume barang lebih kecil dibandingkan berat aktualnya, maka pengiriman akan menggunakan berat aktual berukuran 40 kg.
Contoh 2 Ekspedisi Udara (Volume > Berat Aktual)
Anggap saja berat aktual dari barang yang ingin kamu kirim adalah 70 kg. Lalu, dimensi barang tersebut meliputi panjang 75 cm, lebar 85 cm, serta tingginya 95 cm. Bila dihitung menggunakan formulasi volume, berikut bentuknya:
(75 cm x 85 cm x 95 cm) : 6.000 = 100,93 kg
Hasil perhitungan tersebut menyatakan bahwa volume barang lebih besar dari berat aktualnya. Itulah mengapa, cara menghitung volume barang kiriman via udara ini akan menghitung total biayanya dengan volume barang alih-alih berat aktualnya.
Jenis Barang yang Dihitung dalam Volume
Umumnya, barang dengan ukuran besar tetapi tidak memiliki beban terlalu berat jadi jenis barang yang akan dihitung menggunakan volume. Barang tersebut memakan banyak ruang saat dimuat ke kontainer atau truk pengangkut.
Apabila penghitungan biaya kirim masih menggunakan berat aktual barangnya, maka pihak layanan pengiriman atau freight forwarder akan dirugikan. Hal inilah yang membuat penghitungan dengan volume ditetapkan sebagai standar saat terdapat kriteria barang tersebut di atas.
Baik itu pembeli, penjual, serta penyedia layanan pengiriman pun tidak akan mengalami kerugian dan sama-sama diuntungkan.
Adapun contoh barang yang terkena hitungan volume mulai dari kasur, etalase, meja, lemari, sterofoam, gulungan plastik, sampai dengan berbagai tipe furniture.
Kini kamu mengetahui cara menghitung volume barang kiriman yang benar untuk impor. Baik melalui laut, darat, maupun udara, proses impor akan memakan biaya yang lebih terjangkau melalui formulasi volume tersebut.
Demi mengoptimalkan proses impor, percaya hanya pada Blueray Cargo sebagai partner impor kamu! Melalui konsep satu harga, kamu akan mendapatkan layanan yang lengkap dan bergaransi hingga 100%. Partner maskapai kami adalah yang terbaik di dunia, jadi kualitas terjamin!
Kami telah terbiasa melakukan import ke berbagai daerah selain Jakarta. Blueray Cargo merupakan Freight Forwarder Surabaya yang sering membantu para pebisnis untuk import ke Kota Pahlawan. Begitu juga dengan berbagai kota lainnya. Kami memiliki Gudang di beberpa kota di Indonesia, sehingga pengirimanmu bisa lebih murah dan lebih cepat ke daerahmu!
Kami sudah membersamai lebih dari 200.000 importir untuk solusi bisnis mereka. Sekarang giliran kamu! Kunjungi website Blueray Cargo untuk informasi selengkapnya! Hubungi kami untuk konsultasi gratis tentang impor barang dari luar negeri.