Sedang berencana mengirim barang? Dalam dunia logistik, khususnya dalam pengiriman barang melalui jalur laut, FCL dan LCL adalah dua istilah penting yang perlu kamu ketahui, karena banyak orang yang sering bingung perbedaannya apa.
Memahami perbedaan antara kedua jenis layanan pengiriman ini sangat penting untuk memastikan barang yang hendak kamu kirim sampai dengan tepat waktu, selamat, dan efisien sesuai kebutuhan. Apalagi jika Anda ingin menggunakan Forwarder China Indonesia untuk mengirim barang import dari China dan berbagai Negara lainnya.
Simak, Perbedaan FCL dan LCL Adalah Sebagai Berikut
FCL adalah singkatan dari Full Container Load, sedangkan LCL adalah kebalikannya yaitu Less Container Load. Keduanya menawarkan solusi berbeda berdasarkan kebutuhan volume pengiriman, keamanan barang, biaya, dan tujuan pengiriman. Mari bahas lebih lanjut:
Definisi
Sesuai namanya, FCL atau Full Container Load adalah layanan pengiriman yang menggunakan seluruh kontainer secara penuh (full) untuk satu pengirim saja.
Artinya, semua barang yang ada di dalam kontainer tersebut hanya berasal dari satu pengirim, tanpa dicampur dengan barang milik pengirim lain.
Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki jumlah barang yang cukup banyak. Karena tidak ada campuran barang dari pengirim lain, FCL cenderung lebih aman dan efisien dalam hal waktu pengiriman.
Sebaliknya, LCL, atau Less Container Load adalah layanan pengiriman yang menggabungkan barang dari beberapa pengirim dalam satu kontainer secara sekaligus.
Jadi, layanan ini cocok untuk pengiriman dengan volume barang yang lebih kecil, dan kamu bisa berbagi ruang kontainer dengan pengirim lain untuk menghemat biaya pengiriman.
Volume Pengiriman
Perbedaan selanjutnya dari FCL dan LCL adalah dari segi volume barang yang dikirim. Dalam layanan FCL, kamu bisa menyewa seluruh kontainer, yang ukurannya tersedia dalam dua opsi, yaitu antara 20 kaki dan 40 kaki.
1 feet atau 1 kaki sama dengan 30,48 cm. Jika menggunakan kontainer 20 kaki, muatan maksimumnya adalah sekitar 22-27 ton atau 33-39 meter kubik. Jika digambarkan, ini muat untuk sekitar 24.700 kardus mie instan.
Sedangkan muatan maksimum untuk kontainer 40 kaki adalah sekitar 25-30 ton atau 67 meter kubik. Yang jika digambarkan, bisa memuat hingga sekitar 47.400 kardus mie instan.
FCL bisa diberlakukan jika seorang pengirim punya total muatan hingga 75% dari total kapasitas kontainer, baik itu dari segi berat ton maupun CBM (meter kubik).
Di sisi lain, volume barang yang bisa dikirim via LCL tentu lebih kecil karena tidak cukup untuk mengisi seluruh ruang kontainer. Biasanya, barang untuk LCL totalnya kurang dari 20 meter kubik.
Keamanan Barang Logistik
Sebenarnya, baik FCL dan LCL adalah pilihan pengiriman yang sama-sama aman. Namun jika dibandingkan, keamanan FCL cenderung lebih terjamin karena kontainer hanya memuat barang dari satu pengirim.
Hal ini mengurangi risiko kerusakan atau kontaminasi barang karena tidak ada campuran dengan barang milik pengirim lain. Kamu juga bisa mengatur tata letak barang di kontainer sesuai kebutuhan agar menambah lapisan keamanan tambahan.
Sebaliknya, dalam layanan LCL, barang dari berbagai pengirim digabungkan dalam satu kontainer, sehingga meningkatkan risiko barang mengalami kerusakan atau kontaminasi karena adanya perbedaan jenis dan sensitivitas barang yang dikirim.
Misalnya, barang yang mudah rusak atau barang yang butuh penanganan khusus bisa saja tercampur dengan barang lain yang tidak memerlukan penanganan serupa.
Tapi tenang, dari pihak penyedia layanan logistik biasanya sudah punya prosedur standar untuk menangani dan mengemas barang-barang dalam kontainer agar tetap aman selama proses pengiriman.
Biaya Pengiriman
Karena berbeda kapasitas pengiriman, tentu perbedaan yang berikutnya antara FCL dan LCL adalah dari segi biaya. Karena menyewa satu kontainer penuh, layanan LCL biasanya lebih mahal.
Biaya ini cenderung fluktuatif dan bergantung pada ukuran kontainer yang kamu sewa serta jarak pengiriman. Namun, untuk pengiriman dalam jumlah besar, FCL sering kali lebih ekonomis karena kamu tidak perlu membayar berdasarkan volume barang.
Sementara itu, layanan LCL menawarkan biaya yang lebih terjangkau jika kamu tidak punya banyak barang. Biaya ini dihitung hanya berdasarkan kubikasi atau volume barang yang hendak kamu kirim.
Ini berarti, kamu hanya membayar sesuai dengan jumlah ruang yang dibutuhkan oleh barangmu di dalam kontainer. Selain itu, karena biaya sewa kontainer dibagi dengan beberapa pengirim sekaligus, biaya per unit barangnya menjadi lebih rendah.
Tujuan Pengiriman
Perbedaan selanjutnya dari FCL dan LCL adalah dari aspek tujuan pengiriman. Layanan FCL biasanya dipilih untuk pengiriman barang dengan urgensi tinggi atau yang membutuhkan pengiriman tepat waktu.
Karena kontainer hanya berisi barang dari satu pengirim, proses pengiriman bisa lebih cepat dan efisien. Kamu tidak perlu menunggu kontainer penuh dengan barang dari pengirim lain, sehingga barangmu bisa segera dikirim setelah dimuat.
Sementara, layanan LCL tentu akan lebih cocok untuk pengiriman barang yang tidak terlalu mendesak atau memiliki fleksibilitas waktu yang lebih tinggi, karena kontainer harus menunggu sampai kapasitasnya penuh sebelum bisa dikirim.
FCL vs LCL: Mana yang Lebih Baik?
Jadi, baik FCL maupun LCL, keduanya sama-sama memiliki kelebihan tersendiri yang perlu dipertimbangkan sesuai kebutuhan logistik kamu. Di antaranya yaitu:
- Kelebihan FCL
- Tidak ada risiko barang bercampur dengan barang pengirim lain.
- Pengiriman lebih cepat karena tidak perlu menunggu kontainer penuh.
- Barang lebih aman dan lebih efisien untuk barang besar dan berat.
- Kelebihan LCL
- Biaya lebih murah karena biaya kontainer dibagi dengan pengirim lain.
- Cocok untuk pengiriman skala kecil atau perseorangan.
- Mengurangi risiko barang rusak karena penimbunan di gudang.
Itu artinya, FCL dan LCL adalah opsi yang sama-sama baik. Sesuaikan saja pilihan kamu pada beberapa faktor yang sudah dijelaskan di atas. Tapi apapun pilihannya jenis pengirimannya, pastikan untuk menggunakan jasa forwarder terpercaya dari Blueray Cargo!